Di Mana Morio? Belajar Kardinalitas

Seorang anak bernama Alif sedang menemani ayahnya bekerja ke Pulau Kalimantan. Mereka akan pergi ke Taman Nasional Kutai untuk mengamati orang utan morio. Alif ingin sekali bertemu orang utan morio. Di dalam rombongan mereka juga ada beberapa penjaga hutan dan seorang anak bernama Labih. 

Suatu waktu, Ayah meminta Alif menghitung berapa banyak kartu pengenal yang akan dibagikan. Namun, setiap ditanya ‘berapa banyak’, Alif akan berulang menghitung dari awal. Labih juga demikian. Ia kebingungan apakah menghitung jumlah orang berarti menghitung jumlah kartu juga. 

Ayah Alif memiliki ide permainan bernama ‘Berapa Banyak’ dan petunjuk permainannya adalah ‘Ingat bilangan terakhir!’. Mereka diminta menuliskan bilangan terakhir dari kelompok benda, hewan atau apapun yang mereka temui di hutan.

Di perjalanan ternyata mudah menemukan morio di antara pohon-pohon ulin yang besar. Mereka bertemu beberapa hewan seperti buaya, burung dan primata lain yang ternyata banyak jenisnya. Alif dan Labih mengingat permainan dari ayah Alif. Mereka tidak lupa untuk terus menghitung dan menuliskan bilangan terakhir hitungannya. 

Seorang penjaga hutan mengajak mereka ke suatu tempat. Di sana tumbuh banyak pohon sengkuang yang sedang berbuah. Setelah menunggu beberapa saat, Alif dapat melihat kawanan orang utan Morio. Alif sangat senang dapat melihat orang utan morio di sini. Ini petualangan dan permainan yang seru bersama ayah.